Sabtu, 29 Oktober 2011

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Nama : IDHAM A RIYADI
Kelas : 1PA07
Npm  : 13511461


      Penderitaan berasal dari kata derita, kata derita tersebut berasal dari bahasa sanskerta, dhra yang berarti menahan atau disebut juga menanggung, menurut kamus susunan W.J.S. Poerwadarminta, yang artinya menanggung (merasakan) sesuatu yang sangat tidak menyenangkan.
Ieder huis heeft een eigen kruis, tiap rumah punya persoalan sendiri, Tanda atau wangsit itu dapat digunakan berupa mimpi sebagai pemunculan rasa yang tidak sadar dari manusia di waktu tidur. Dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan-nya, kepada manusia sebaga homo religius, mampukah manusia mengendalikan diri dengan kelebihannya itu untuk tidak melupakan-nya. Agama hindu-budha mengajarkan bahwa manusia dilahirkan (kembali) merupakan suatu sengsara (samsara), sebaliknya di surga (niirwana). Sebelum menhgalami kelahiran kembali (reinkarnasi), sebagaimana diajarkan oleh kedua agama tersebut antara lain adalah rasa lapar, rasa rindu, rasa sedih, dan sakit. Usaha untuk mengatasi sengsara di dunia dilakukan dengan cara pengendalian diri, bahkan ini selintas tampak sebagai suatu penyiksaan.
Seperti halnya kedua agama yang dijelaskan tersebut,dasarnya agama-agama lain juga memberikan ajaran yang bersifat pengendalian nafsu dalam kehidupan manusia dan memusatkan kehidupan di akhirat. Contohnya, pada zaman abad pertengahan di eropa ketika kehidupan berpusat pada soal agama dikenal dengan adanya Civitas Dei yang berarti kerajaan tuhan.
      Siksaan dapat diterjemahkan sebagai siksaan badan atau jasmani, dapat juga siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan timbulah penderitaan. Berikut akan diberikan uraian tentang siksaan dalam beberapa wujudnya, seperti kebimbangan, kesepian, dan ketakutan. Seperti juga kebimbangan, kesepian perlu segera di atasi agar seseorang tidak terus menerus merasakan penderitaan batin. Selain mencari kawan, untuk menghilangkan rasa seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan salah satu kesibukan, khususnya yang bersifat fisik sehingga rasa kesepian tidak lagi memperoleh tempat yang menyita waktu dalam dirinya sendiri.
      Kekalutan mental atau yang disebut dengan penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental (mental disorder) yang disebut dengan kekalutan mental adalah beberapa ciri yang di jelaskan secara sederhana. Kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus dihadapi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara tidak wajar. Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekuatan mental adalah sebagai berikut.
Jasmaninya sering merasakan pusing-pusing, sesak napas, demam, dan nyeri pada lambung
Jiwanya sering menunjukan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.
Tahapan-tahapan kejiwaan terdiri dari beberapa bagian yang sebagai berikut.
Gangguan kejiwaan akan tampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita, baik jasmani maupun pada rohani.
Usaha mempertahankan diri dilakukannya dengan cara yang negatif, yaitu mundur atau lari sehingga cara bertahan dirinya tentu salah. Hal ini akan berbeda apabila terjadi pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan yang apabila setiap menghadapi persoalan justru akan segera memecahkan problema sehingga tidak menekan perasaannya.
Kekuatan merupakan titik patah dan yang bersangkutan akan mengalami disorder (tidak semestinya atau gangguan).
Oleh karena itu, Penderita kekalutan mental lebih banyak terdapat dalam lingkungan tersebut.
Kota-kota besar banyak memberikan tantangan-tantangan hidup yang berat sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi keperluan hidupnya. Akibatnya egoisme merupakan ciri khas dari masyarakat kota.
Anak-anak muda usia tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atas diidam-idamkan karena tidak berimbangnya kemampuan dengan tujuannyadan karena belum berpengalaman. Orang-orang usia tua pun sering mengalami penderitaan, akibat norma lama yang dipegangnya secara teguh sehingga sudah tidak sesuai dengan norma yang baru saat ini.
      Cara-cara untuk menghindari diri dari frustasi antara lain adalah sebagai berikut ini.
Berkomunikasi dengan orang lain atau dengan para ahli (psikiater). Cara mengatasi persoalan juga dapat dilakukan dengan berkomunikasi dengan kawan akrab. Kawan akrab biasanya dapat diajak bertukar pikiran sehingga bisa membantu dalam meringankan suatu masalah yang sedang terjadi, misalnya frustasi.
Beberapa istilah yang sering kita dengar digunakan dalam kehidupan sehari hari berkaitan dengan soal kekalutan mental adalah obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah ketakutan yang selalu membayangi penderitanya, ia tidak mampu melepaskan dirinya dari ketakutan yang sedang dialaminya dan tidak bisa mengatasinya.

MANUSIA DAN KEINDAHAN


      C.Kluckhohn berpendapat bahwa kesenian merupakan salah satu dari 7 (tujuh) wujud budaya universal (lihat masalah kebudayaan). Kebutuhan itu adalah kebutuhan psikis yang cenderung pada kebutuhan spiritual, termasuk didalam keseniannya.
      Seni rupa merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui indera mata sehingga sifatnya visual. Wujud seni bangunan, seni relief atau ukiran timbul seni lukis, dan seni rias
      Seni suara merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui indera telinga sehingga sifatnya audio. Seni vokal, seni instrumen dan seni sastra yang lisan.
      Seni pertunjukan adalah kesenian yang dapat dinikmati dengan indera matadan telinga sekaligus sehingga sifatnya audiovisual. Seni tari, seni drama, dan seni film.
      Dalam perkembangannya, kesenian dapat dibedakan berdasarkan atas waktu, lokasi atau tempat, dan paham atau aliran.
      Pada umumnya dapat dibedakan atas tiga zaman, yaitu zaman kuno,zaman tengah, zaman modern.
Zaman kuno yang memiliki sifat tradisional sebagai berikut : meniru alam, adanya keselarasan yang bersifat statis, semboyan yang umum.
Zaman tengah memiliki sifat peralihan antara zaman kuno dan zaman modern
Zaman modern memiliki sifat yang kontemporer bercirikan sifat-sifat sebagai berikut. Merupakan ekspresi manusia, adanya semacam kejutan yang dinamik, semboyan yang umum adalah I’art pour I’homme.
      Aliran-aliran kesenian telah dikemukakan tiga periode kesenian, yaitu zaman kuno, zaman tengah, zaman modern. Bahasa kesenian yaitu seni yang masih tergantung pada alam dikenal sebagai naturalisme atau realisme, yang sudah cenderung sebagai ciptaan manusia dikenal sebagai ekspresionisme.
Seni lukis dapat didefinisikan antara lain sebagai ekspresi manusia akan keindahan yang dituangkan dengan sarana tertentu pada kanvas, kain untuk lukisan. Sarana untuk menuangkan ekspresi dapat berupa cat air atau cat minyal, pastel, bulu, dan alat pembatik,dan juga terdapa seni sastra.
Seni sastra merupakan wujud lain dari yang diciptakan oleh manusia. Sendiri berasal dari bahasa sanskerta, castra.
      Renungan, Keserasian, dan Kehalusan dikemukakan dalam subab merupakan tiga masalah yang berkaitan dengan manusia dan keindahan. Tipe manusia yang erat hubungannya dengan masalah keindahan dalam arti luas adalah manusia seni, manusia agama, dan manusia pengetahuan.
Renungan merupakan hasil merenung. Merenung adalah memikirkan sesuatu secara mendalam dengan diam. Merenung merupakan proses berfikir manusia yang terjadi dalam otak.
Keserasian berasal dari kata rasi yang artinya cocok, sesuai, ataupun harmonis. Kemudian timbul pertanyaan yang cocok, sesuai dengan harmonis itu dengan yang lain. Yang dipergunakan ukuran orang banyak atau universal, sedangkan penilaian pada perorangan atau individual. Sedangkan ini dinilai kaum abstrak hanya sebagai jiplakan dari alam saja,belum semuanya hasil karya manusia sebagai homo creator. Sastra di kenal nama Dante Alighieri dengan karyanya Divina Comedia, dalam seni lukis dikenal Rembrant dengan Karya Penjaga Malam, dalam seni pahat dikenal nama Michel Angelo dengan karya Pieta.
Menurut De With H. Parker dalam bukunya The Analysis of Art and The Principles of Aesthetics, sebagaimana dikutip oleh Drs. Suyadi, M.Pd (1985 : 24) dalam ilmu budaya dasar, menjelaskan bahwa ada ciri-ciri bentuk seni. Yaitu kesatuan bentuk, tema, variasi menurut tema, keseimbangan, perkembangan, dan tata jenjang.

MANUSIA DAN CINTA KASIH


PENGERTIAN CINTA KASIH
      Menurut W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), rasa kasih atau sangat tertarik hatinya. Kasih artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
      Walaupun cinta kasih terdapat kesamaan tetapi terdapat perbedaan diantaranya, yaitu cinta lebih mengandung kepada rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan ungkapan untuk mengeluarkan rasa, kepada orang yang dicintai.
      Tingkah laku binatang sudah mulai menunjukan adanya cinta kasih terutama induk kepada anaknya, ketika menyusui anaknya,si ibu membelainya atau selalu melindunginya dari segala macam bahaya.
      Dalam hal lain, perkembangan manusia terdiri atas tiga fase besar,yaitu anak-anak,dewasa dan tua. Dalam setiap fase, cinta kasih dapat berkembang dalam proses yang sangat berbeda-beda.
      Walaupun pada dasarnya setiap manusia memiliki cinta dan kasih yang melebihi dari pada binatang, tidak setiap manusia dapat memberikan cinta kasih yang sama banyaknya. Ada manusia yang mampu memberikan cinta kasih dan ada juga yang kikir. Menurut tipologi Heymans, manusia banyak memiliki rasa cinta kasih dan selalu memiliki rasa cinta kasih dan selalu memiliki keinginan untuk berbuat sesuatu dalam kegiatannya antara lain selalu,terarah kepada sosiobilitasnya yang sangat tinggi. Orang kholerikus memiliki rasa belas kasih dan suka menolong sebagai tanda menaruh rasa kasih atau sayang kepada orang lain.
KASIH SAYANG
      Sayang menurut Kamus dapat diartikan dengan kasihan. Diartikan sebagai cinta,kasih,atau amat suka akan sayang memperkuat rasa kasih seseorang yang diwujudkan dalam tindakan nyata, dan semuanya bersumber dari rasa cinta tersebut.
      Menurut Erich Fromm dalam bukunya yang berjudul tentang Seni Mencintai disebutkan cinta adalah sikap, suatu orientasi watak yang menentukan hubungan [ribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju satu “objek” cinta.

KEMESRAAN
      Kemesraan berasal dari kata mesra yang artinya sangat erat atau karib sehingga kemesraan berarti menggambarkan keadaan yang sangat erat atau karib sehingga kemesraan juga bersumber pada rasa cinta kasih dan realisasinya yang nyata.
      Kemesraan mewujudkan kemesraan yang sempurna diperlukan beberapa cara, antara lain dengan kontak mata, berbicara, dan bersentuhan. Dengan kontak mata, berarti orang yang ingin bermesraan saling berhadapan. Mata adalah jendela jiwa sehinggga dari sorotan mata masing-masing seseorang dapat membaca isi hati dan partnernya. Mata yang berbinar-binar menggambarkan suasana riang bahagia, sayu-sayu mencerminkan rasa rindu dendam.
PEMUJAAN
      Pemujaan berasal dari kata puja, menurut kamus karya W.J.S.Poerwadarminta, kata puja berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa-dewa atau berhala.
      Cinta pertama adalah yang paling indah dan bersih. Namun bangsa belanda menambahkan lagi dengan mengatakan maar de laatste is de beste artinya yang terakhir itulah yang terbaik.

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRASAAN


            BD berasal dari kata Basic Humanities berasal dari bahasa Inggris the humanities yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities bisa menjadikan orang lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Berarti The Humanities berkaitan dengan nilai – nilai norma manusia. Pada Umumnya The Humanities mencangkup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat dan sebagainya. Jadi Intinya the Humanities mempelajari semua masalah tentang manusia dan budaya.

Seni yang merupakan cabang dari the humanities merupakan sastra yang mempunyai peranan paling penting karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normatif. Ekspresi seni sifatnya tidak normatif agar lebih mudah berkomunikasi dan agar nilai yang disampaikan lebih fleksibel. Sastra mempunyai peranan penting juga karena sastra mempergunakan bahasa. Cabang seni lain pada hakekatnya juga menggunakan bahasa, namun bahasa yang digunakan masih perlu dijabarkan dan ditafsirkan lagi. Sebaliknya sastra adalah penafsiran itu sendiri.


Sumber: http://pugiepigy.blogspot.com/2010/06/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN, HAKEKAT MANUSIA, PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAKHLUK YANG LAIN, UNSUR-UNSUR.


             Manusia dan kebudayaan  terjalin hubungan sangat erat, sebagaimana diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia merupakan kebudayaan.
Hampir semua tindakan manusia merupakan kebudayaan. Hanya yang sifatnya naluriah yang bukan merupakan kebudayaan, tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan dibiasakan dengan cara belajar.
Hubungan antara manusia dengan kebudayaan dapat dilihat dari kedudukan manusia terhadap kebudayaan.Manusia mempunyai empat kedudukan kebudayaan :
1.      penganut kebudayaan
2.      pembawa kebudayaan
3.      manipulator kebudayaan
4.      pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive manusia mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan sebagai pedoman bertingkah laku. internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
  1. Makhluk memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk    memenuhi kebutuhannya.
  2. Individu memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku   intelektual dan sosial.
  3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dirinya dan  menentukan nasibnya.
  4. Makhluk dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak  pernah selesai (tuntas).
  5. Individu yang hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
  6. Suatu keberadaan berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi.
  7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik   dan jahat.
  8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiannya tanpa  hidup  dalam lingkungan sosial.

Perbedaan manusia dengan makhluk yang lain sangatlah berbeda manusia termasuk makhluk ciptaan tuhan yang sangat sempurna karena manusia mempunyai akal pikiran tidak seperti makhluk lainnya.Sedangkan Cara bergerak tumbuh-tumbuhan dan hewan berlangsung tanpa pengertian, karena mereka tidak memiliki pikiran. Jadi perbedaan antara manusia dan benda hidup yang bukan manusia, hanya terletak pada kenyataan, bahwa yang satu mempunyai pikiran, sedang yang lain tidak mempunyainya.Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
  1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
  • alat-alat teknologi
  • sistem ekonomi
  • keluarga
  • kekuasaan politik
  1. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
  • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
  • organisasi ekonomi
  • alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
  • organisasi kekuatan (politik)


Sumber: http://pugiepigy.blogspot.com/2010/06/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html